Thursday, February 21, 2013

- Love and Date -




Pada masa remaja yaitu remaja yang berusia 15-20 tahun adalah sebuah masa atau proses peralihan. Masa remaja adalah masa transisi atau sering kita sebut juga sebagai masa yang rentan akan setiap hal dan situasi di sekitarnya. Pada masa transisi ini, seorang remaja mudah sekali untuk terkena gangguan pada jiwanya. Oleh sebab itu harus mendapatkan perhatian khusus, baik dari dirinya sendiri maupun orang yang ada di sekitarnya seperti orang tua.

Seringkali remaja pada masanya merasa minder, dikucilkan dan diremehkan. Hal-hal inilah yang membuat masalah sepele menjadi sebuah pergumulan besar baginya. Sehingga kemudian, seorang remaja berusaha untuk mencari jati dirinya. Pemuda pemudi Kristen mempunya jati diri yang tinggi. Jati diri pemuda-pemudi Kristiani seperti Tuhan Yesus, yang mempunyai sifat dan sikap yang baik. Masih ingatkah kau akan buah-buah Roh (Galatia 5:22-23). Dan pada ayatnya yang ke 23 yang terakhir berbunyi tentang penguasaan diri. Dalam hal ini berkaitan sekali dengan masa remaja yang sedang merasakan cinta.

Soal cinta itu terkadang merupakan hal yang rumit tapi terkadang juga merupakan hal yang sangat mudah bagi seseorang menjalaninya. Yang seringkali dilupakan oleh remaja adalah cinta kepada orang tua. Yang sering dikatakan oleh seorang remaja yaitu mengalami suatu kebencian terhadap orang tuanya sendiri “Aku benci mama.” lalu, bagaimana ia bisa menghargai, mengasihi dan mencintai orang lain kalau dia saja membenci orang tuanya?

Seorang remaja biasanya sudah mulai merasakan jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Dan seringkali melihat lawan jenis dari fisik padahal tahukah kamu bahwa seganteng-gantengnya atau secantik-cantiknya pacar kita, ia tidak akan bisa menolong kita dalam setiap hal. Yang bisa menolong kita dalam setiap hal adalah Tuhan. Sekarang ini, dengan apakah seorang anak muda mempertahankan kelakuannya? Jawabannya adalah dengan Firman Tuhan. Karena segala sesuatu yang bersumber dari Allah itu baik adanya. Karena itu cinta itu bukan asal-asalan. Harus berdasarkan apa yang Tuhan kehendaki bagi kita.

Berpacaran mempunyai resiko yang tinggi apalagi untuk anak yang masih sekolah. Pendoa syafaat yang ada di Guning Putih yaitu Billy Graham mengatakan, “Kalau jadi mahasiswa lebih baik tidak pacaran.”  Karena kalau misalnya 2 orang yang sedang pacaran berada pada 1 kampus, akan terjadi kecemburuan satu sama lain bila pasangannya sedang berada di dekat cowok atau cewek lain. Selain  itu, pengertian pacaran pada masa remaja lebih dominan kepada pertemanan di mana ada masa saling mengenal satu sama lain. Sehingga pacaran adalah berteman.

Dalam berpacaran, kita harus dapat mencari yang seiman. Karena jika tidak seiman, maka akan banyak masalah yang terjadi pada hubungan keluarganya, berupa perbedaan pendapat antara satu dengan yang lainnya mengenai keyakinan yang mereka ikuti. Selain itu juga hal itu dilarang dalam agama. Dalam 2 Korintus 6:14 juga dikatakan, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?”

0 comments:

Post a Comment