Aku ingin menceritakan tentang sebuah kisah nyata yang terjadi di dalam kehidupanku. Dan kisahku itu aku tulis dalam sebuah cerpen. Dan inilah cerpennya : ……
The Answer
10 Maret 2013
Di sebuah tempat di mana
aku duduk dan berdiri, membayangkan seolah semua keadaan di sekitarku sesuai
dengan impianku. Namun tak semudah itu aku mendapatinya. Aku mendapati seorang
pemuda yang sangat ceria, namun aku tidak tahu apakah itu tulus ia ungkapkan
melalui sikapnya. Dia seperti tidak memiliki beban, di mana hanya ada semangat
dalam hidupnya. Mungkin itu cukup menghiburku.
Di samping itu, aku menjumpai seseorang yang bisa kubilang dia menghadapi
sebuah masalah. Di saat dia berada di kerumunan orang bahagia, ia tidak bisa
menunjukkan senyumnya. Senyum yang harusnya terpancar di tempat itu. Apa yang
terjadi? Aku pun tidak tahu. Sebuah rupa itulah yang mengingatkanku bahwa
sebenarnya akupun seperti dia. Dia yang memiliki sebuah masalah yang belum terpecahkan.
Ya, aku mengingatnya, masalahku, bebanku, semua pergumulanku bersama dengan
mereka yang berada di luar sana. Dan itu cukup menyedihkan bagiku.
Sesaat waktu berlalu, dan aku pergi dari zona kebingunganku. Aku mencari sebuah
tempat untuk menyendiri dan merenungkan semua hal yang terjadi. Kau tahu, itu
adalah sebuah tempat pemakaman. Di mana aku bisa duduk dan membicarakannya
dengan kakek dan nenekku yang lebih dulu pergi dari kehidupan ini, ya mereka
telah meninggal. Mereka memberikan kejutan untukku. Ketika aku menyusuri tempat
pemakaman itu, aku menjumpai seorang pemuda yang mungkin umurnya lebih muda
dariku. Aku berjalan mengarah kepadanya. Mencoba melihat lebih jelas apa yang
sedang ia lakukan. Dan aku mengetahuinya, dia sedang membantu ayahnya untuk
membersihkan tempat pemakaman yang penuh dengan daun-daun kering yang
berjatuhan dari pohon. Dia melakukan semuanya dengan senyuman, dan aku melihat
senyuman itu tulus. Kau bertanya kepadaku, kenapa aku bisa menyimpulkannya
seperti itu? Karena aku mengetahui benar apa yang terjadi padanya. Dia adalah
seorang manusia yang hebat. Walau dia memiliki kelemahan yaitu tidak bisa
berbicara namun tak menjadi halangan baginya untuk menjalani kehidupan ini
dengan kemauan yang luar biasa. Aku terharu, karena dia mengingatkanku akan
sebuah hal, apapun masalah yang sedang aku hadapi, walaupun itu sangat rumit
sekalipun, sebenarnya aku bisa mengubah keadaanya menjadi semangat tersendiri
dalam menjalani hidup. Sekali lagi, aku berjalan mengarah kepadanya, berjabat
tangan dengannya dan tersenyum kepadanya sebagai wujud terima kasihku. Dan adik
pemuda itupun membalas senyumku dengan indah sampai ketika aku pergi dari
tempat yang memberikanku jawaban itu.
- Silviany T.S.
0 comments:
Post a Comment