Wednesday, March 13, 2013

The Answer



Aku ingin menceritakan tentang sebuah kisah nyata yang terjadi di dalam kehidupanku. Dan kisahku itu aku tulis dalam sebuah cerpen. Dan inilah cerpennya :  ……             

The Answer
10 Maret 2013
Di sebuah tempat di mana aku duduk dan berdiri, membayangkan seolah semua keadaan di sekitarku sesuai dengan impianku. Namun tak semudah itu aku mendapatinya. Aku mendapati seorang pemuda yang sangat ceria, namun aku tidak tahu apakah itu tulus ia ungkapkan melalui sikapnya. Dia seperti tidak memiliki beban, di mana hanya ada semangat dalam hidupnya. Mungkin itu cukup menghiburku.
     Di samping itu, aku menjumpai seseorang yang bisa kubilang dia menghadapi sebuah masalah. Di saat dia berada di kerumunan orang bahagia, ia tidak bisa menunjukkan senyumnya. Senyum yang harusnya terpancar di tempat itu. Apa yang terjadi? Aku pun tidak tahu. Sebuah rupa itulah yang mengingatkanku bahwa sebenarnya akupun seperti dia. Dia yang memiliki sebuah masalah yang belum terpecahkan. Ya, aku mengingatnya, masalahku, bebanku, semua pergumulanku bersama dengan mereka yang berada di luar sana. Dan itu cukup menyedihkan bagiku.
     Sesaat waktu berlalu, dan aku pergi dari zona kebingunganku. Aku mencari sebuah tempat untuk menyendiri dan merenungkan semua hal yang terjadi. Kau tahu, itu adalah sebuah tempat pemakaman. Di mana aku bisa duduk dan membicarakannya dengan kakek dan nenekku yang lebih dulu pergi dari kehidupan ini, ya mereka telah meninggal. Mereka memberikan kejutan untukku. Ketika aku menyusuri tempat pemakaman itu, aku menjumpai seorang pemuda yang mungkin umurnya lebih muda dariku. Aku berjalan mengarah kepadanya. Mencoba melihat lebih jelas apa yang sedang ia lakukan. Dan aku mengetahuinya, dia sedang membantu ayahnya untuk membersihkan tempat pemakaman yang penuh dengan daun-daun kering yang berjatuhan dari pohon. Dia melakukan semuanya dengan senyuman, dan aku melihat senyuman itu tulus. Kau bertanya kepadaku, kenapa aku bisa menyimpulkannya seperti itu? Karena aku mengetahui benar apa yang terjadi padanya. Dia adalah seorang manusia yang hebat. Walau dia memiliki kelemahan yaitu tidak bisa berbicara namun tak menjadi halangan baginya untuk menjalani kehidupan ini dengan kemauan yang luar biasa. Aku terharu, karena dia mengingatkanku akan sebuah hal, apapun masalah yang sedang aku hadapi, walaupun itu sangat rumit sekalipun, sebenarnya aku bisa mengubah keadaanya menjadi semangat tersendiri dalam menjalani hidup. Sekali lagi, aku berjalan mengarah kepadanya, berjabat tangan dengannya dan tersenyum kepadanya sebagai wujud terima kasihku. Dan adik pemuda itupun membalas senyumku dengan indah sampai ketika aku pergi dari tempat yang memberikanku jawaban itu.

 - Silviany T.S.

0 comments:

Post a Comment